Mengolah Limbah Plastik Menjadi Tutup Galon, Anang Rudianto Menembus Pasar Kalimantan Hingga Papua

<br /> <a href="http://trendmesin.blogspot.co.id/2014/05/mesin-pencetak-tutup-galon.html">Mengolah Limbah Plastik Menjadi Tutup Galon</a>

trendmesin. Limbah plastik bagi kebanyakan orang dianggap sampah yang harus dibuang. Namun bagi Anang Rudianto limbah atau sampah-sampah plastik dapat dijadikan sumber rezeki dengan mengolahnya menjadi tutup galon dengan mesin pencetak tutup galon.


Sebelum dimasukkan ke dalam mesin pencetak tutup galon, limbah plastik harus digiling terlebih dahulu untuk dijadikan pecahan-pecahan plastik. Dengan ukuran sekitar 1-2 cm2, pecahan-pecahan plastik hasil penggilingan dari limbah plastik tersebut kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kering pecahan-pecahan plastik kemudian dimasukkan ke dalam karung untuk kemudian diolah menjadi tutup-tutup galon dengan mesin pencetak tutup galon.

mesin cetak tutup galon

Begitulah cara kerja dalam mengolah limbah plastik menjadi tutup galon yang dilakukan oleh Anang Rudianto di tempat usahanya di Jalan Paviliun Kelurahan Sukorejo Kecamatan Lamongan tersebut. Bapak satu anak ini mengaku bisa menghabiskan sekitar satu ton bahan baku sampah plastik dalam satu hari saja.

Jika satu ton bahan baku tersebut bisa menghasilkan 200 karung tutup galon dan setiap karungnya berisi 1000 tutup galon, maka usaha yang digelutinya sejak tahun 2006 tersebut bisa menghasilkan 200.000 tutup galon dalam satu hari saja.

Hasil produksinya yang berupa tutup-tutup galon tersebut kemudian dipasarkan tidak hanya di Kota Lamongan, tapi juga merambah hingga Samarinda (Kalimantan Timur), Makasar (Sulawesi Selatan), bahkan Nabire (Papua) hingga Aceh.

Dalam menjalankan usahanya Anang dibantu oleh karyawannya yang berjumlah 12 orang. Mulai dari menggiling limbah plastik hingga menjadi pecahan-pecahan plastik dikerjalan oleh empat orang bagian pengolahan. Kemudian mulai dari memasukkan pecahan-pecahan plastik ke dalam mesin pencetak tutup galon hingga menjadi tutup galon dikerjakan oleh lima orang bagian produksi. Yang terakhir adalah bagian penjualan dikerjakan oleh tiga orang.

Kendala yang dialami oleh Anang dalam menjalankan usaha 'mengolah limbah plastik menjadi tutup galon' ini adalah pada pemenuhan bahan baku. Seiring permintaan pasar yang terus meningkat persediaan bahan baku terutama jenis plastik SLD (plastik yang lentur seperti plastik infus) tidak stabil bahkan cenderung menipis terutama pada masa-masa petani sibuk di sawah (masa tandur dan masa panen).

Hal ini disebabkan para pengepul sampah-sampah plastik tidak lain adalah para petani. Dimana para petani pengepul ini kadang harus sibuk di sawah pada musim-musin tertentu seperti musin panen sekarang ini.

Terlepas dari kendala yang masih dihadapi kita wajib mencontoh apa yang telah dilakukan oleh pengusaha muda Lamongan ini atas apa yang telah dilakukan untuk menghidupi keluarganya dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.  Sekali lagi sukses buat Anang Rudianto atas usaha tutup galonnya dan semoga tetap eksis dengan usaha 'mengolah limbah platik menjadi tutup galon'nya.


Sumber : Radar Bojonegoro
Share this article :
+
Apakah Anda menyukai postingan ini? Silahkan share dengan klik di sini
Anonim

Berbagi sedikit informasi tentang mesin-mesin dan alat-alat pendukung wirausaha. Semoga bisa bermanfaat.

Follow me on: Facebook | Twitter | Google+
×
Previous
Next Post »
Copyright © 2013-2017. trendmesin - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger