Sejarah Penemuan Mesin Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)

<br /> <a href="http://trendmesin.blogspot.co.id/2014/03/mesin-penghisap-debu.html">Mesin Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)</a>

trendmesin. Mesin penghisap debu (vacuum cleaner) pertama kali muncul pada abad ke-19. Mulai dari mesin pembersih karpet portable temuan Daniel Hess hingga mesin penghisap debu listrik temuan Herbert Cecil Bothe (Hubert Booth) dengan metode filter “kereta api”nya. Metode alat penghisap debu yang digagas Booth inilah yang kemudian digunakan oleh semua mesin penghisap debu modern.
mesin penyedot debu

Kehadiran mesin penghisap debu (vacuum cleaner) sangat bermanfaat sekali bagi kebersihan ruangan sehingga manusia bisa menjaga kesehatannya dengan menghirup udara yang bersih dan terbebas dari hewan-hewan kecil seperti tungau dan serangga. Sebelumnya orang membersihkan karpet di rumahnya dengan menghentak-hentakkan atau memukul-mukul karpet di luar rumah sehingga debu berterbangan kemana-mana.

Saat ini mesin penyedot debu (vacuum cleaner) banyak digunakan terutama oleh industri perhotelan, perkantoran maupun rumah-rumah mewah. Kalau kita ke toko banyak sekali merk maupun desain alat penghisap debu yang dijual disana.

Mulai dari bahan yang digunakan maupun fungsi dari masing-masing alat penyedot debu. Nah, sebelum kita tertarik untuk mencoba mesin penghisap debu ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang sejarah awal munculnya mesin ini.

Mesin penghisap debu (vacuum cleaner) mulai muncul pada abad ke-19. Dimulai pada mesin penghisap debu yang dijuluki “Carpet Sweeper”. Mesin pembersih karpet portable pertama di Amerika Serikat ini merupakan cikal bakal mesin penghisap debu atau yang kita sebut sebagai vacuum cleaner. Mesin ini ciptaan Daniel Hess yang dipatenkan pada tanggal 10 Juli.

Kemudian pada tahun 1901 seorang insinyur sipil Inggris bernama Herbert Cecil Bothe (Hubert Booth) merancang mesin penghisap debu dengan menggunakan metode yang dipakai pada kereta api, yaitu mengisap debu lewat filter. Dan ternyata mesinnya dapat beroperasi dengan baik meskipun masih dalam bentuk yang sangat besar, berat dan menimbulkan bunyi yang sangat berisik.

Meskipun dari bentuknya mesin penghisap debu temuan Booth sangat tidak praktis, Ratu Victoria memilih mesin ini untuk bersih-bersih karpet di istana Westminster sebelum penobatan Raja Edward ke-7. Begitu juga ketika terjadi wabah di barak Angkatan Laut Inggris, mesin penyedot debu buatan Booth ini juga diturunkan untuk membersihkan ruangan sehingga wabah pun berakhir.

Sejak itulah manfaat mesin ini untuk menghalau tungau dan debupun mulai terkenal. Prinsip kerja mesin penghisap debu gagasan Booth kemudian dipakai pada semua alat penghisap debu modern.

Misalnya alat penghisap debu listrik pertama yang didesain pada tahun 1907 oleh seorang warga Amerika bernama James Murray Spangler yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih. Ia kemudian menjual patennya kepada pembuat pakaian kuda yang bernama Hoover.

Pada tahun 1912, Jim Kirby mendesain alat penghisap debu yang diberi nama Ezee atau belalang. Ezee merupakan mesin penghisap debu bukan listrik untuk dipakai di daerah tanpa akses listrik terutama di pedalaman.


Kemudian pada tahun 1920 penemu mesin penghisap debu dengan metode filter kereta api Hubert Booth mulai memproduksi mesin pembersih debu listrik sendiri. Mesin yang ia beri nama Goblin ini dijual oleh para sales representatives di Inggris secara door to door.

Kini mesin penghisap debu (vacuum cleaner) telah berevolusi menjadi lebih baik. Bentuknya tidak lagi besar dengan cara pemakaian yang lebih mudah, lebih ringan, dan tidak berisik.

Mesin Bubut CNC Vs Mesin Bubut Konvensional

<br /> <a href="http://trendmesin.blogspot.co.id/2014/03/mesin-bubut-cnc-kelebihan.html">Mesin Bubut CNC Vs Mesin Bubut Konvensional</a>

trendmesin. Mesin bubut secara sistem kerjanya terdirii dari mesin bubut CNC dan mesin bubut konvesional. Baik mesin bubut CNC maupun mesin bubut konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi biaya, cara kerjanya maupun kualitas produk yang dihasilkan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan mesin bubut CNC vs mesin bubut konvensional.
Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC merupakan mesin bubut modern dengan menggunakan komputer yang telah diinstal dengan program CNC dalam proses operasionalnya. Untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan, mesin bubut CNC memiliki tambahan motor servo yang mengontrol alat pahat mengikuti titik-titik yang telah dimasukkan ke dalam sistem permesinan sesuai perintah yang telah diprogram oleh komputer yang berbasis CNC (Computer Numerically Controlled).

Berikut kelebihan dan kekurangan mesin bubut CNC :
Kelebihan :
- Hasil produksi dapat diperbesar atau dikurangi
- Tingkat ketelitian pengukuran lebih akurat
- Tidak perlu dilakukan pemeriksaan secara terus menerus
- Waktu yang dibutuhkan untuk pabrikasi lebih cepat
- Komponen yang diinventarisir dapat dikurangi
- Tidak membutuhkan tempat yang luas untuk mesin
- Operator tidak harus terampil seperti operator mesin bubut konvensional

Kekurangan "
- Pabrikasi komponen benda kerja yang sederhana menjadi sulit karena menggunakan format yang rumit.
- Modal awal yang dibutuhkan lebih besar
- Membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi
- Kinerja mesin menggantungkan pada peralatan NC
- Butuh tenaga ahli yang bisa memprogram peralatan NC.

Mesin Bubut Konvensional
Mesin bubut konvensional ini dapat kita temui pada Usaha Kecil menengah (UKM). Mesin ini dioperasikan secara manual oleh operator yang memiliki ketrampilan khusus. Mesin bubut konvensional membutuhkan ketelitian operator dan pengecekan secara kontinyu untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Harga mesin bubut konvensional ini lebih murah disbanding mesin bubut CNC.

Berikut kelebihan dan kekurangan pada mesin bubut konvensional :
Kelebihan :
- Tidak membutuhkan operator yang ahli komputer.
- Cara mengoperasikan mudah karena tidak perlu memasukkan data.
- Modal awal yang dibutuhkan relatif kecil
- Biaya pemeliharaan mesin lebih kecil disbanding mesin bubut CNC

Kekurangan :
- Butuh waktu yang relatif lama dalam penyetelan mesin
- Tingkat ketelitian pengukuran kurang akurat
- Waktu yang butuhkan dalam proses produksi kurang efesien
- Tingkat ketrampilan/ ketelitian operator mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan
- Kualitas yang dihasilkan harus terus menerus dipantau
Copyright © 2013-2017. trendmesin - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger